RSS

Harmoni dalam Kesederhanaan

Masyarakat Lebagh, itulah yang menjadi judul besar pada tulisanku kali ini. Mungkin tidak banyak yang mengenal ataupun mendengar nama desa ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belajar Hidup dari Sedulur Sikep

Suku Samin atau mereka lebih senang disebut dengan sebutan “Sedulur Sikep” adalah salah satu masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Suku yang berdiam di daerah Blora ini, menanamkan budi pekerti yang luhur, ajaran untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang dan ajaran untuk membantu yang kesulitan. Hal yang nampaknya sulit kita lihat di lautan kehidupan modern ini.


Di era modern yang lebih menonjolkan sikap individualis dan materialis ini, ternyata masih ada kelompok masyarakat yang menanamkan nilai budi pekerti luhur sejak kecil. Larangan mengambil milik orang bahkan ketika kita menemukan sesuatu di jalan, maka tidak akan disentuhnya sama sekali, adalah salah satu keluhuran budi pekerti masyarakat Samin. Berbeda dengan kehidupan sekarang, banyak sekali kasus pencurian yang terjadi.


Kepribadian masyarakat Samin memang sungguh luar biasa. Saling tolong menolong dalam segala hal, tetap mereka lakukan dengan dasar kekeluargaan dan keikhlasan. Meskipun begitu mereka juga tetap menerima adanya perubahan yang ada. Seperti membeli televisi untuk hiburan, yang mana adalah produk zaman modern.


Ada satu hal unik lagi yang saya temui dari masyarakat ini. Meskipun mereka mempunyai telavisi yang menyuguhi segala contoh kehidupan masa kini dengan modernitas dan materialis yang tinggi, namun mereka tak mau mencontoh kehidupan mereka yang ada di tayangan televisi. Mereka lebih senang dengan kehidupan mereka saat ini. Hidup tenteram dengan kesederhanaan.


Kembali ke judul awal, belajar hidup dari Suku Samin. Lalu kenapa kita harus belajar hidup dari mereka. Mereka  yang hidupnya jauh dari modern? Kenapa? Yang saya maksud disini ialah kita harus mengambil sisi positif dari kehidupan masyarakat Samin itu sendiri. Budaya tolong menolong, saling menghormati dan tidak mengambil milik orang lain adalah hal yang patut kita tanamkan pada diri kita.


Sesungguhnya kepribadian mereka lebih modern daripada kepribadian masyarakat modern. Andai saja kepribadian semua orang seperti masyarakat Samin, pasti tidak ada koruptor di negara ini. Kerena masyarakat samin sendiri tidak mengajarkan hal yang demikian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mobil Interaksi

Mobil interaksi, begitulah saya menyebut dua bus yang membawa mahasiswa sosiologi UNY angkatan 2010 saat KKL 20-21 April 2011 kemarin. Dua bus yang melaju dengan cepat menerobos dinginnya pagi, teriknya matahari dan pekatnya malam dengan satu tujuan menjaga keselamatan penumpang sampai di tempat tujuan.

Adakah kalian berfikir apa yang saya fikirkan tentang bus ini? Kenapa saya harus menamai bus ini dengan mobil interaksi? Tidakkah ada kata lain yang lebih tepat? Alasan kenapa saya menamai bus tersebut dengan nama mobil interaksi adalah karena memang di dalam bus inilah interaksi itu terjadi. Interaksi yang berupa komunikasi antara sesama mahasiswa. Interaksi ini mampu menjadi jembatan menuju keakraban diantara mahasiswa sosiologi yang berbeda kelas, yang dulunya belum mengenal sehingga sekarang dapat mengenal satu sama lain.

Terkadang kita memang tidak menyadari bahwa ada suatu alat yang mampu menjamin terjalinnya interaksi antar manusia. Mobil interaksi, menjamin interaksi penumpang yang ada di dalamnya. Kenyamanan bus menawarkan kesempatan untuk menjalin interaksi antara penumpang. Semoga saja interaksi yang terjalin di dalam bus bisa terus tubuh dan berbunga hingga dapat terwujud satu keluarga yang utuh.

Berawal dari sebuah bus, marilah kita rekatkan ikatan-ikatan yang masih renggang dan kita sambung tali-tali kekeluargaan ini. Semoga bermanfaat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS